FORUM GURU

Salam Guru Tapteng!!!
Masalah pendidikan ternyata tidak bisa hanya kita serahkan saja pada pemerintah apalagi pemerintah daerah. Mereka juga perlu pemikiran serta pendapat-pendapat kita. Untuk itu, silakan bicara masalah pendidikan di sini. Kini guru tidak hanya dituntut sekedar mengajar di depan kelas saja, akan tetapi jauh dari itu, dituntut juga untuk ikut memajukan pendidikan melalui pemikiran-pemikiran.
Agaknya sertifikasi guru yang dicanangkan olejh pemerintah pada suatu saat nanti akan mengarah kesitu. Yang jelas kita saat ini berharap bagaimana agar guru tidak lagi dianggap sebagai ‘pahlawan tanpa tanda jasa’ tapi jadi pahlawan benaran.

Senenarnmya, profesi guru kalau di Jepang atau negara-negara eropah sangat dihormati, dan pemerintahnyapun memberikan perhatian khusus, akibatnya kesejahteraan guru juga semakin meningkat disana. Tapi kita di Indonesia yang penuh dengan sumber daya alam, apalagi di Tapanuli Tengah yang juga sumber daya alamnya melimpah, masih ada yang menganggap remeh profesi guru. Akibatnya apa ?? ya, guru kurang dihormati, guru kurang disegani, profesi guru hanya pelarian dan lain sebagainya.

Bahkan musisi Iwan Fals merisilis lagunya dengan judul ‘ Oemar Bakri” memberi gambaran bahwa guru itu, ternyata pantas dikasihani, yang ada hanya sepeda kumbang dengan tas kulit yang lusuh dan jas minmi yang warnanya sudah lusush, dengan sepatu yang tumitnya sudah miring. Sekarang yang membuat seperti ini siapa ?? Sekarang kita tidak usah ikut-ikutan mencari siapa yang membuat seperti ini. Yang jelas jasa guru sungguh banyak. Jadi pejabat kalau tidak ada guru mana ada ? atau jabatan lainnya, semuanya jasa guru. Tapi aneh meski seperti itu banyaknya jasa guru, masih dikatakannya juga ‘ guru tanpa tanda jasa’.

Kalau kita mau jujur sebetulnya jabtan yang ada di dunia ini hanya dua saja, tidak ada yang lain. Pertama guru, dan yang kedua nonguru. Ya, apalagi. Sekarang mari kita bicarakan bersama mau kita apakan guru kita di Tapanuli Tengah ini !!!

Mari kita bayangkan, bagaimana seorang guru pergi ke sekolah naik merci. BMW, pakai dasi, sepatu mengkilat dan punya rumah yang bisa bikin perpustakaan pribadi. Kalau seperti ini apakah adalagi orang yang meremehkan profesi guru ??.

Dulu, sekiatar tahun 1985, ketika saya masih mengajar pada salahsatu sekolah swasta di Padang, saya masih ingat harus pergi dulu kekamar mandi sekolah untuk membersihkan baju yang kena lumpur akibat semprotan lumpur dan ban mobil siswa yang menabrak pada daerah becek. Saya tidak tau apakah dia sengaja, atau tidak yang jelas dari luar mereka terdengar saling ketawa . Semua ini barangkali adalah akibat ekonomiu guru yang tidak menguntungkan. Kalaupun punya sepeda atau honda, harus rela SK pegawainya digadaikan di bank. Bagaimana tanggapan rekan-rekan guru sekalian. Selamat berkomentaria !!! * Wannef Jambak

Tinggalkan komentar